Pengaruh Pemahaman Rohaniwan Gereja tentang Model Pemerintahan Gereja terhadap Ketertiban Gereja
Abstract
Abstract. Organizations and positions in the Church exist for the purpose of bringing about order. However, there are often tensions and frictions between clergy and laity caused by an understanding of the government of the Church. The purpose of this study was to analyze the level of understanding of the Church's clergy about the model of Church government and its influence on Church order. The method used is descriptive exploratory, with a quantitative approach. The research variables consisted of the Sinodal Presbyterian government model (X1), Laikal (X2), Elders (X3), and order (Y). The object of research is the clergy of the Church of Isa Almasih (GIA), with a total sample of 193 people. The results showed that the level of understanding of the GIA clergy on the Sinodal Presbyterian model of government was very low compared to the understanding of the Laikal or Elder government model. Thus, it can be concluded that the tensions and frictions that occur are due to a lack of understanding of the model of government adopted by the Church Synod.
Abstrak. Organisasi dan jabatan dalam Gereja ada dengan tujuan agar terwujud ketertiban. Namun, sering kali justru terjadi ketegangan dan gesekan di antara rohaniwan dan kaum awam yang disebabkan oleh pemahaman tentang pemerintahan Gereja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pemahaman rohaniawan Gereja tentang model pemerintahan Gereja dan pengaruhnya terhadap ketertiban Gereja. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian terdiri atas model pemerintahan Presbiterial Sinodal (X1), Laikal (X2), Kepenatuaan (X3), dan ketertiban (Y). Obyek penelitian adalah para rohaniwan Gereja Isa Almasih (GIA), dengan jumlah sampel 193 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman rohaniwan GIA tentang model pemerintahan Presbiterial Sinodal sangat kurang dibandingkan dengan pemahaman terhadap model pemerintahan Laikal atau Kepenatuaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketegangan dan gesekan yang terjadi adalah oleh karena pemahaman yang kurang terhadap model pemerintahan yang dianut Sinode Gerejanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Borrong, Robert P. “Signifiknasi Kode Etik Pendeta.” Gema Teologi 39, no. 1 (2015): 73–96.
Darmaputera, Eka. “Kepemimpinan: Perspektif Alkitab.” In Kepemimpinan Kristiani: Spiritualitas, Etika, Dan Teknik-Teknik Kepemimpinan Dalam Era Penuh Perubahan, edited by Eka Darmaputera. Jakarta: Unit Publikasi & Informasi Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, 2003.
Eleeas, Indrawan. Gerakan Pentakosta Berkaitan Dengan Sejarah Dan Teologia Gereja Isa Almasih. Semarang: GIA Pringgading, 2008.
Esterina, Dina. “Gereja Sebagai Organisasi Yang Khas.” dinaesterinastories.blogspot.com, 2015.
GIA, MPH Sinode. Tata Gereja Sinode Gereja Isa Almasih. Semarang: MPH Sinode GIA, 2008.
Gunawan, Ronny. “Benarkah Gereja Isa Almasih Menganut Sistem Organisasi Presbyterial Sinodal?” Semarang, 2001.
Guthrie, Donald. Teologia Perjanjian Baru. Jilid 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.
Hadiwijono, Harun. Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
Heryanto, Widhi Laksana dan. “Kesekretariatan Menunjang Perubahan Kepemimpinan Dalam Gereja,” n.d.
Ismail, Andar. Awam & Pendeta Mitra Membina Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Iverson, Dick, and Ray Grant. Pelayanan Tim. Jakarta: Harvest Publication House, 1993.
Koliludin, Tedy. “Semarang Ibu Kota Gereja Isa Almasih.” elsaonline.com, n.d.
Mangolo, Yonathan, and Osinus Sagala. “Disiplin Gereja.” KINAA: Jurnal Teologi 4, no. 2 (December 30, 2019): 51–64. https://doi.org/10.0302/KINAA.V4I2.1031.
Mohr, Walter. Anda Dan Gereja. Edited by Cahya R. Surabaya: Yakin, n.d.
MPH Sinode GIA. Buku Direktori. Semarang, n.d.
Pranoto, Minggus Minarto. “Perempuan Pemimpin di Gereja Isa Almasih: Tinjauan dari Perspektif Teologi Feminis dan Renewal Theology.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja 2, no. 2 (October 29, 2018): 15–31. https://doi.org/10.37368/JA.V2I2.29.
Sherentya, Feby. “Gereja Isa Almasih Di Semarang.” Universitas Katolik Soegijapranata, 2018.
Soleiman, Yusak. “Tradisi Teologis Calvinis Di Indonesia - Sebuah Pendekatan Sejarah Sosial.” Academia, 2009.
Strauch, Alexander. Mana Yang Lebih Alkitabiah Kepenatuaan Atau Kependetaan. Yogyakarta: Andi Offset, 1992.
Supatra, Hendarto. “Kajian Sinkronik 10 Tahun Gereja Isa Almasih Sebagaimana Tercermin Pada “Dokumen Peringatan 10 Tahun Geredja Isa Almasih".” STT Abdiel, Ungaran, 2002.
———. “Mengenal Pentakostalisme di Indonesia.” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja 3, no. 2 (November 22, 2019): 11–24. https://doi.org/10.37368/JA.V3I2.97.
Suryadi, Suryadi. “Fungsi Hukum Sebagai Alat Dan Cermin Perubahan Masyarakat.” Jurnal Rural and Development 1, no. 2 (2010): 169–76.
Telnoni, J. A. Gereja Berasaskan Presbiterial Sinodal. Kupang, NTT: CV. INARA, 2011.
Tjoan, Tan Hok. Buku Peringatan Berdiri 10 Tahun Dari Geredja Isa Almasih (Sing Ling Kauw Hwee) Di Indonesia. Semarang, 1956.
Waworuntu, Tony. “Tatanan Untuk Ketertiban Hidup.” gpibgetsemani.blogspot.com. Balikpapan, n.d.
DOI: https://doi.org/10.30648/dun.v7i1.694
Article Metrics
Abstract view : 554 timesPDF - 596 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Dunamis telah terdaftar pada situs:
Online ISSN : 2541-3945
Printed ISSN : 2541-3937
Copyright © Jurnal Dunamis 2016. All Rights Reserved.