Tenun sebagai Media Terapi dalam Konseling Pastoral bagi Perempuan Korban Kekerasan di Sumba

Asnath Niwa Natar

doi:10.30648/dun.v8i1.1221

Tenun sebagai Media Terapi dalam Konseling Pastoral bagi Perempuan Korban Kekerasan di Sumba

Asnath Niwa Natar

Abstract

Abstract. Sumbanese women often experience silencing in their lives so that they are unable to speak out including on the violence they experience. This silencing also occurs in the field of pastoral care, because it has been going on for long, causes women to be unable to speak up and tell their problems, even when given the opportunity to speak once. It is, therefore, necessary to think of creative ways, other than verbal conversation, to encourage women, especially those who have experienced violence, to tell their stories using cultural elements that are around them and that they live with on a daily live, namely woven fabric. Woven fabric is one example of the use of art as a medium in pastoral counseling. For this reason, a description and analysis of art therapy and Sumba woven fabric from a feminist perspective was carried out. The results of the analysis showed that art therapy through Sumbanese woven cloth can encourage the involvement (emancipation) of women victims of violence in efforts to discover and heal themselves.

Abstrak. Perempuan Sumba sering mengalami pembungkaman dalam kehidupan mereka sehingga mereka tidak mampu bersuara termasuk atas kekerasan yang mereka alami. Pembungkaman ini juga terjadi dalam bidang pendampingan pastoral, yang karena sudah terlalu lama berlangsung, menyebabkan kaum perempuan tidak mampu untuk berbicara dan menceritakan masalah mereka, bahkan ketika diberi kesempatan bicara sekali pun. Karena itu perlu dipikirkan cara-cara kreatif, selain bentuk percakapan verbal, untuk mendorong kaum perempuan, secara khusus mereka yang mengalami kekerasan untuk bercerita dengan menggunakan unsur budaya yang ada di sekitar mereka dan yang mereka hidupi sehari-hari, yaitu kain tenun. Kain tenun menjadi salah satu contoh penggunaan seni sebagai media dalam konseling pastoral. Untuk itu akan dilakukan deskripsi dan analisis tentang terapi seni dan kain tenun Sumba dari perpektif feminis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terapi seni melalui kain tenun Sumba dapat mendorong keterlibatan (emansipasi) perempuan korban kekerasan dalam upaya penemuan dan penyembuhan dirinya.

Keywords

art therapy; feminis; feminist; kain tenun; kekerasan; konseling pastoral; pastoral counseling; terapi seni; violence; woven fabric

Full Text:

PDF

References

Adams, Marie Jeanne. “Structural Aspects of East Sumbanese Art.” In The Flow of Life, edited by James J. Fox. Cambridge: Harvard University Press, 1980.

Adams, Moni J. “Work Patterns and Symbolic Structures in a Village Culture, East Sumba, Indonesia.” Southeast Asia: An International Quarterly 1 (1971): 326.

Arnheim, Rudolf. “Kunst Als Therapie.” In Die Neuen Kreativitätstherapien, Handbuch Der Kunsttherapie, edited by Hilarion Petzold and Ilse Orth, 1st ed. Paderborn: Junfermann, 1990.

Clinebell, Howard. Basic Types of Pastoral Care & Counseling, Resources for the Ministry of Healing & Growth. Nashville: Abingdon Press, 1987.

———. Contemporary Growth Therapies, Resources for Actualizing Human Wholeness. Nashville: Abingdon Press, 1981.

Dunkel, Jutta, and Peter Rech. “Zur Entwicklung Und Inhaltlichen Bestimmung Des Begriffes ‘Kunsttherapie’ Und Verwandter Begrifflichkeiten.” In Die Neuen Kreativitätstherapien, Handbuch Der Kunsttherapie, edited by Hilarion Petzold and Ilse Orth, 1st ed. Paderborn: Junfermann-Verlag, 1990.

Efani, Layla Fauzia, and Panca Kursistin Handayani. “Gambaran Kebutuhan Pendampingan Perempuan Korban Kekerasan Dan Kejahatan Di Kabupaten Jember.” Insight, Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi 13, no. 1 (2017): 27–40.

Fatwasari, Astri, Suci Murti Karini, and Nugraha Arif Karyanta. “Terapi Melukis Untuk Meningkatkan Konsep Diri Remaja Panti Asuhan Nur Hidayah Surakarta.” Wacana 9, no. 2 (2017): 76–90. https://doi.org/10.13057/wacana.v9i2.113.

Forshee, Jill. “Shifting Visions: Along the Routes of Sumba Cloth.” The Asia Pacific Journal of Anthropology 1, no. 2 (2000): 1–25. https://doi.org/10.1080/14442210010001705900.

Lartey, Emmanuel Yartekwei. Pastoral Counseling in Inter-Cultural Perspective. Frankfurt am Main: P. Lang, 1987.

Levick, Myra. “Kunsttherapie.” In Handbuch Der Psychotherapie, edited by Raymond J. Corsini, 1: A-M. Weinheim: Psychologie Verlagsunion, 1983.

Lolo, Irene U. “Mamuli Tenun, Suatu Konstruksi Teologi Tubuh Berperspektif Feminis- Liturgis Berdasarkan Pengalaman Perempuan Penenun Mamuli Dan Implikasinya Bagi Liturgi Baptisan GKS.” Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta, 2020.

Mäckler, Andreas. Was Ist Kunst ...? 1080 Zitate Geben 1080 Antworten. Köln: DuMont Reiseverlag, 1987.

Menzen, Karl-Heinz. Grundlagen Der Kunsttherapie. 3rd ed. München: Ernst Reinhardt Verlag, 2009.

Natar, Asnath Niwa. Moeglichkeiten Und Perspektiven Einer Feministischen Seelsorgeberatung Fuer Die Frauen Auf Sumba. Muenster: LIT Verlag, 2012.

———. “Perceraian, KDRT Dan Perselingkuhan.” In Gereja & Persoalan-Persoalan Di Sekitar Perceraian, edited by PSTF. Yogyakarta, 2020.

Petzold, Hilarion G. “Überlegungen Und Konzepte Zur Integrativen Therapie Mit Kreativen Medien Und Einer Intermedialen Kunstpsychotherapie.” In Integrative Therapie 2-3. Paderborn: Junfermann, 1987.

Petzold, Hilarion, and Ilse Orth. “Einführung. Die Neuen Kreativitätstherapien- Formen Klinischer Kunsttherapie Und Psychotherapie Mit Kreativen Medien.” In Die Neuen Kreativitätstherapien, Handbuch Der Kunsttherapie, edited by H. Petzold and I. Orth, 1st ed. Paderborn: Junfermann-Verlag, 1990.

Petzold, Hilarion, and Johanna Sieper. “Kunst Und Therapie, Kunsttherapie, Therapie Und Kunst -Überlegungen Zu Begriffen, Tätigkeiten Und Berufsbildern.” In Die Neuen Kreativitätstherapien, Handbuch Der Kunsttherapie, edited by H. Petzold and I. Orth, 1st ed. Paderborn: Junfermann-Verlag, 1990.

Pingge, Heronimus Delu, and Rahel Maga Haingu. “Kain Tenun Ikat Sebagai Media Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar.” JIPSINDO: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia 7, no. 1 (2020): 22–43. https://doi.org/10.21831/jipsindo.v7i1.30845.

Riedel-Pfäfflin, Ursula. “Begegnungen Mit Anderen Feministischen Ansätzen Der Psychotherapie Und Beratung.” In Flügel Trotz Allem, Feministische Seelsorge Und Beratung, Konzeption, Methoden, Biographien, edited by Ursula Riedel-Pfäfflin and Julia Strecker. Gütersloh: Gütersloher Verlagshaus, 1998.

Riedel, Ingrid. Bilder in Therapie, Kunst Und Religion. 2nd ed. Stuttgart: Kreuz Verlag, 1991.

Sa’adah, Haniatus. “Melukis Sebagai Terapi Diri Mental Illnes.” Texture: Art and Culture Journal 5, no. 1 (2022): 25–39. https://doi.org/10.33153/texture.v5i1.4329.

Schibler, Gina. Kreativ-Emanzipierende Seelsorge, Konzepte Der Intermedialen Kunsttherapien Und Der Feministischen Hermeneutik Als Herausforderung Für Die Kirchliche Praxis. Stuttgart: Kohlhammer, 1999.

Schottenloher, Gertraud. Kunst- Und Gestaltungstherapie. München: Kösel-Verlag, 1989.

Schulze, Constanze. “Metaphorik Der Erinnerung. Aspekte Biografischer Arbeit in Der Kunsttherapie.” In Korallenstock, Kunsttherapie Und Kunstpädagogik Im Dialog, edited by Hans Brög, Peter Foos, and Constanze Schulze. München: kopaed Verlag, 2006.

Silitonga, Darselli P. “Peran Pelayanan Pastoral Bagi Ibu Yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (2020): 169–82. https://doi.org/10.30648/dun.v4i2.210.

Therik, Adrian Gumilar. “Tenun Timor Memberdayakan Perempuan Tolfe’u Sebagai Konseling Imajinatif.” Pute Waya: Sociology of Religion Journal 2, no. 1 (2021): 63–78. https://doi.org/10.51667/pwjsa.v2i1.618.

Tüpker, Rosemarie. “Auf Der Suche Nach Angemessenen Formen Wissenschaftlichen Vorgehens in Kunsttherapeutischer Forschung.” In Ansätze Kunsttherapeutischer Forschung, edited by P. Petersen. Berlin: Springer-Verlag, 1990.

DOI: https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1221