Tumpuk Adiau sebagai Bingkai Perjumpaan Konsep Eskatologis Kristen dan Dayak Maanyan
Abstract
Abstract. Contextualisation of the Gospel is needed so that the Gospel can be landed on the understanding of local communities. So far, the Gospel has often conflicted with the indigenous beliefs on the grounds that indigenous beliefs are considered as pagan religions. This has implications for the rejection of the Gospel and Christianity is often considered a colonial religion that colonises local cultures. Therefore, this research seeks to frame the encounter of Christian and Dayak Manyan concepts of eschatology. The meeting point that will be sought through this study is the concept of Tumpuk Adiau in the Kaharingan Dayak Maanyan religion with the concept of New Heaven and New Earth in Christianity. This study uses the literature study method. Through this study, it was found that there are common points in the perspective of time, place, and atmosphere in the concept of eschatological destinations of both religions. Thus, it can be concluded that contextualisation of the Gospel can be carried out by bringing the Gospel into the understanding of local communities through the intersection of Christianity's teachings with indigenous beliefs.
Abstrak. Kontekstualisasi Injil dibutuhkan agar Injil dapat mendarat pada pemahaman masyarakat lokal. Selama ini seringkali Injil justru dipertentangkan dengan pemahaman keyakinan lokal dengan alasan bahwa keyakinan lokal dianggap sebagai agama kafir. Hal itu berimplikasi pada penolakan Injil dan kekristenan sering dianggap sebagai agama kolonial yang menjajah budaya lokal. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya membingkai perjumpaan konsep eskatologi Kristen dan Dayak Manyan. Titik temu yang akan diupayakan melalui kajian ini adalah konsep Tumpuk Adiau pada agama Kaharingan Dayak Maanyan dengan konsep Langit dan Bumi Baru pada kekristenan. Kajian ini menggunakan metode studi pustaka. Melalui kajian ini diperoleh hasil bahwa ada titik temu pada perspektif waktu, tempat, dan suasana dalam konsep destinasi eskatologis kedua agama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontekstualisasi Injil dapat dilakukan dengan cara membawa Injil ke dalam pemahaman masyarakat lokal melalui titik temu-titik temu antara ajaran kekristenan dengan keyakinan lokal yang sudah ada sebelumnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Carson, D.A. Allah Dan Kebudayaan. Surabaya: Momentum, 2011.
Darmadi, Hamid. “Dayak Asal-Usul Dan Penyebarannya Di Bumi Borneo.” SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial 3, no. 2 (2016): 322–40. https://doi.org/10.31571/sosial.v3i2.376.
Effrata, Effrata. “Fenomologi Sosial Suku Dayak Maanyan.” JSP Jurnal Sociopolitico 4, no. 1 (2022): 13–22. https://doi.org/10.54683/sociopolitico.v4i1.55.
———. “Jejak Nansarunai Dan Tantangan Globalisasi.” JURNAL SOCIOPOLITICO 3, no. 1 (February 2021): 26–33. https://doi.org/10.54683/SOCIOPOLITICO.V3I1.38.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.
Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru Jilid 1. Bandung: Kalam Hidup, 2014.
Lianto. Pembangunan Teologi Dalam Konteks Suku Dayak Maanyan. Tangerang: Lembaga Literasi Dayak, 2017.
Manafe, Yanjumseby Yeverson. “Keberdosaan Manusia Menurut Alkitab.” SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 8, no. 2 (July 2019): 111–31. https://doi.org/10.47154/SCRIPTA.V8I2.67.
Manurung, Kosma. “Efektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (April 6, 2020): 225–33. https://doi.org/10.30648/DUN.V4I2.242.
Panda, Herman Punda. “Perjalanan Jiwa Ke ‘Kampung Leluhur’ Konsep Kematian Menurut Kepercayaan Asli Masyarakat Sumba (Marapu) Dan Perjumpaannya Dengan Ajaran Katolik.” LUMEN VERITASIS: Jurnal Filasalfat Dan Teologi 10, no. 2 (2020): 197–220. https://doi.org/10.30822/lumenveritatis.v10i2.478.
Rosyadi, Muhammad Sandy. “Pengaruh Animisme: Hilangnya Kaharingan Dalam Pilihan Agama Di Indonesia.” AL QALAM: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan 14, no. 2 (2020): 208–16. https://doi.org/10.35931/aq.v14i2.398.
Sasirais, Idrus, Enta Malasinta Lantigimo, and Ripaldi Ripaldi. “Teologi Jemaat GKE Damit Mengenai Eksistensi Roh-Roh Gaib Di Sekitar Manusia.” Jurnal Teologi Pembelum 1, no. 2 (2022): 87–106.
Septiana, Dwiani. “Hiyangan Wadian Dalam Upacara Ijambe Pada Masyarakat Dayak Maanyan.” Mabasan 10, no. 2 (2016): 85–98. https://doi.org/10.26499/mab.v10i2.86.
Setio, Robert. “Hegemoni Barat Dan Nasib Kontekstualisasi Teologi Di Indonesia.” GEMA TEOLOGI: Jurnal Fakultas Theologia 32, no. 1 (2008): 19–31. http://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/54.
Singgih, Emanuel Gerrit. Dari Israel Ke Asia: Masalah Hubungan Antara Kontekstualisasi Teologi Dengan Interpretasi Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
Sukmana, Cornelius Iman. “Peran Budaya Dalam Kehidupan Beragama: Kajian Atas Kehidupan Beragama Umat Katolik Sunda Di Cigugur.” Jurnal Teologi (Journal of Theology) 3, no. 2 (November 2014): 179–90. https://doi.org/10.24071/JT.V3I2.464.DOI: https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1005
Article Metrics
Abstract view : 295 timesPDF - 232 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Dunamis telah terdaftar pada situs:
![]() | ![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
Online ISSN : 2541-3945
Printed ISSN : 2541-3937
Copyright © Jurnal Dunamis 2016. All Rights Reserved.